PEMUDA SEBAGAI AKTOR TERORISME
Sesungguhnya
islam adalah agama yang cinta kedamaian dan ketentraman, tidak menyukai segala
bentuk aksi kekerasan tanpa sebuah alasan. Sebagaimana dalam hadist: ‘Â’isyah r.a. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda,
إِنَّ اللهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ، وَ يُعْطِيْ عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ
يُعْطِيْ عَلَى الْعُنْفِ
“Sesungguhnya
Allah itu Maha Santun, menyukai sikap santun dan memberi kepada kesantunan apa
yang tidak diberikan kepada kekejaman.”
Tidak hanya
itu, Allah SWT juga membenci orang-orang yang suka melakukan kekerasan terhadap
sesama, lebih-lebih sebuah aksi tindak terorisme. Sebagai mana sabda Nabi SAW:
إِيَّاكُمْ وَ الْغُلُوَّ فِيْ الدِّيْنِ، فَإِنَّهُ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ
قَبْلَكُمْ الْغُلُوُّ فِيْ الدِّيْنِ
“Berhati-hatilah
kalian dari sikap ekstrim dalam beragama, (karena) sesungguhnya sikap seperti
itulah yang telah menghancurkan umat sebelum kalian.”
Dari dua hadist
di atas dapat kita petik sebuah pelajaran bahwa agama islam sangat menolak
segala bentuk terorisme dan radikalisme karena itu sangat berakibat fatal
terhadap susunan kehidupan umat. Lebih-lebih kepada para pemuda yang menjadi
pondasi negeri ini. Seorang pemuda apabila terinveksi virus terorisme maka
rusaklah masa depan dan keluarganya. Sudah jelas seperti itu tapi kenapa masih
terjadi kasus seperti di bawah ini?
JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaku bom bunuh diri di JW Lounge Hotel JW Marriott, Jumat
(17/7) pagi, ternyata seorang bocah di bawah umur. Berdasarkan hasil
rekonstruksi dan sketsa wajah tim Disaster Victim Identification Markas Besar
Polri diperkirakan, pelaku berusia 16-17 tahun, bukan 20 tahun seperti yang
diberitakan sebelumnya.
Ciri unik lainnya, pelaku diperkirakan memiliki tinggi badan 180-190 cm. Namun, sayangnya, pihak kepolisian tidak mau berspekulasi mengenai ras dari pelaku bom bunuh diri yang menewaskan enam orang tersebut.
Berdasarkan selebaran yang dibagikan pihak kepolisian, ciri-ciri umum lainnya adalah berjenis kelamin pria, memiliki kulit putih, berambut pendek hitam dan lurus, serta berukuran sepatu 42-43.
Sementara itu, pelaku bom bunuh diri di Hotel Ritz-Carlton, seperti yang diberitakan sebelumnya, berjenis kelamin laki-laki, berumur 20-40 tahun, berkulit sawo matang, berambut lurus hitam dan pendek, serta tinggi badan sekitar 165 cm.
Ciri unik lainnya, pelaku diperkirakan memiliki tinggi badan 180-190 cm. Namun, sayangnya, pihak kepolisian tidak mau berspekulasi mengenai ras dari pelaku bom bunuh diri yang menewaskan enam orang tersebut.
Berdasarkan selebaran yang dibagikan pihak kepolisian, ciri-ciri umum lainnya adalah berjenis kelamin pria, memiliki kulit putih, berambut pendek hitam dan lurus, serta berukuran sepatu 42-43.
Sementara itu, pelaku bom bunuh diri di Hotel Ritz-Carlton, seperti yang diberitakan sebelumnya, berjenis kelamin laki-laki, berumur 20-40 tahun, berkulit sawo matang, berambut lurus hitam dan pendek, serta tinggi badan sekitar 165 cm.
Berdasarkan kasus diatas jelas dan gamblang bahwa pemain dari
skenario lingkaran setan terorisme ialah para aktor-aktor muda yang seharusnya
menjadi generasi penerus terbaik bagi
negeri ini. Setetes tinta
kotor terorisme dapat menghapus jiwa emas para pemuda. Sungguh ironis!
Banyak dari masyarakat awam yang tertipu, terlebih para pemuda dengan manipulasi terorisme. Mereka banyak yang menganggap bahwa terorisme
ialah jihad fisabilillah, dan itu mereka terima saja tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Padahal sudah jelas dalam jihad
fisabilillah Allah SWT tidak mengenankan kekerasan apalagi terorisme dan radikalisme.
Dan ironisnya lagi sebagian masyarakat banyak yang berasumsi bahwa apabila mati karena terkena bom yang diledakannya sendiri berarti mati syahid, bukan mati
syahid yang didapat tapi mati gosong dan sangit. Kesalahkaprahan karena pemahaman sebagian
masyarakat dan pemuda yang
masih minim tentang makna terorisme sebenarnya patut kita luruskan sebagai kewajiban seorang
muslim yang utuh. Sebelum itu
mari kita ungkap terlebih dahulu sejarah dari lingkaran setan ini.
Terorisme pertama kali muncul dalam Revolusi Perancis
tahun 1789 sampai 1797. Pengertian dari terorisme itu sendiri ialah
segala bentuk tindakan kekerasan yang menindas atau merampas hak seseorang yang
dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu. Mereka melakukannya hanya bergantung pada kemauan mereka sendiri,
hanya meneruti kegeregetan mereka terhadap umat lain. Bentuk dari terorisme itu
sendiri ada banyak sekali macamnya. Di negara ini banyak masyarakat yang berasumsi bahwa terorisme identik
dengan pengeboman, ya sah-sah saja karena di negara yang minim mental ini
sering terjadi terorisme dalam bentuk pengeboman seperti fakta di atas dan
mirisnya lagi pemerannya adalah para pemuda kita.
Bahkan ada bentuk terorisme
secara halus sampai korbannya tak terasa. Seperti yang dilakukan Amerika
terhadap negara penakut seperti ingus yang keluar masuk hidung, negara kita
sendiri. Diteror secara halus hingga tak terasa dan tak berbercak. Sungguh lingkaran
setan yang tiada batas.
Pada era yang kata orang sudah modern ini masih ada saja terorisme,
negara telah memasuki era modern dan terorisme juga tidak mau ketinggalan. Mereka
para King of Terorisme ikut memoderenisasikan dirinya dan kelompoknya secara
imajinatif. Kenapa bisa dikatakan seperti itu? Karena para pemeran dari skenario ini sudah
bukan para King of Terorisme lagi, tapi berganti para pemuda yang masih fresh dan
menjadi pondasi negeri ini.
Timbullah pertanyaan kenapa sekarang memakai aktor-aktor muda?
Apakah para King of Terorisme sudah tua dan tidak kuat membawa bom lagi?
Ternyata bukan itu jawabanya. Jawabanya sangatlah mudah, karena
pemuda-pemuda sekarang gampang direkrut dan diselewengkan pikirannya terutama
keyakinan dan akhlaknya. Dengan iming-iming dapat tiket VIP masuk surga dengan menjadi
teroris kata King of Terorisme, maka masuklah para pemuda-pemuda kita dalam jerat
jaring laba-laba terorisme yang tiada batas. Sulit untuk keluar dan dipastikan
mati karena bom mereka sendiri atau mati ditembak karena tertangkap Densus 88.
Seperti fakta diatas, bom bunuh diri yang mereka lakukan dengan rasa bahagia
karena sudah pasti masuk surga yang merupakan pemikiran terbodoh! Sudah tubuh
hancur terkena bom hancur pula di akhirat, sungguh kasihan! Apa saja yang
menyebabkan para pemuda gampang dijadiakan aktor-aktor terorisme?
Faktor-faktor kenapa para pemuda gampang dijadikan aktor-aktor
terorisme diantaranya:
Yang pertama ialah faktor
ekonomi, banyak diantara pemuda kita yang berpotensi tapi pengangguran. Para
King of Terorisme menggunakan kesempatan itu untuk merayu mereka para pemuda
dengan uang yang banyak, yang dapat mereka gunakan untuk keluarganya, dari situ
para pemuda terjebak dan tertipu.
Ya disinilah kelemahan para pemuda kita, hanya dengan materi mereka
dapat terjebak begitu saja dan menukarkan dirinya untuk perbuatan bejat
terorisme. Disini menujukan bahwa faktor kemiskinan juga mempunyai andil dalam
terciptanya terorisme di negeri ini. Apakah pemerintah hanya diam saja melihat
skenorio perusakan pemuda bangsa ini? Tanyakan pada pemerintah apa yang
dilakukannya!
Yang kedua ialah kurangnya pengetahuan dan ilmu para pemuda, karena
kesalahpahaman dan ketidaktahuan para pemuda secara mendalam tentang arti jihad
fisabilillah , hanya dengan iming-iming bisa masuk surga karena mati syahid
menjadi teroris dan dengan cara inilah para King of Terorisme berhasil mengubah
jalan pikiran para pemuda.
Kurangnya pengetahuan para
pemuda tentang arti jihad fisabilillah menjadi sasaran empuk para King of Terorisme
untuk menjadikan mereka aktor dalam permainannya.
Seharusnya kita sebagai
pemuda selalu menggunakan waktu kita untuk menambah ilmu kita, sehingga kita
tidak dengan mudah terjebak dalam naungan terorisme, lebih-lebih pemuda muslim
karena Nabi SAW telah bersabda yang artinya:
“ Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim laki-laki dan perempuan “
Yang ketiga ialah mental atau psikologi mereka, tahu sendiri bahwa mental ketika muda
khususnya para remaja sangatlah labil,
karena masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Dimana
rasa ingin tau mereka sangat besar untuk mencoba hal-hal yang baru. Hanya
diberi informasi kalau menjadi teroris dapat masuk ke surga karena mati syahid,
mereka menelannya mentah-mentah tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Ya
akibatnya banyak sekali para pemuda yang terjerat kasus terorisme, malangnya!
Begitu juga dengan emosi mereka, kadang kala seorang pemuda
mempunyai semangat yang menggelora dan rasa malas yang tak kala juga. Rasa
semangat dan emosi merekalah yang dimanfaatkan oleh para King of Terorisme
untuk merekrut dan menjadikan mereka aktor-aktor terorisme. Dengan memberikan
informasi dan pengajaran anti toleransi terhadap sesama dan menggenjot semangat
mereka hingga membara dan mau melakukan apa saja. Tamatlah riwayat para pemuda
di tangan King of Terorisme.
Yang terakhir ialah konsistensi mereka, berupa keyakinan yang
dengan mudah digoyahkan karena kebanyakan para pemuda hanya melihat dari satu
sisi saja ketika mau menjadi seorang teroris. Mereka hanya melihat dari sudut
pandang dan pemikiran mereka sendiri tanpa memperhatikan apa nanti dampaknya.
Tidak hanya itu, para pemuda juga tidak pernah berpikir panjang dalam mengambil
segala bentuk keputusan, terutama keputusan yang menyangkut kehidupan dan
martabat mereka.
Sesungguhnya apa yang dilakukan para King of Terorisme ialah
berlebih-lebihan dalam agama ( Al Ghulu Fiddin ) yang mana mereka hanya
berpikir untuk memberantas orang-orang yang bukan seagama. Dan hanya
mengunggulkan agamanya sendiri atau terlalu alay dalam agama bahasa kerennya,
tapi kenyataanya orang yang seagama pun terkena imbasnya. Belum lagi dampak negatif
yang di timbulkan bagi umat. Allah SWT jelas tidak menyukai orang-orang
tersebut. Sebagaimana firmannya:
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لا
تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلا الْحَقَّ إِنَّمَا
الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى
مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَلا تَقُولُوا ثَلاثَةٌ
انْتَهُوا خَيْرًا لَكُمْ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَهٌ وَاحِدٌ سُبْحَانَهُ أَنْ
يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَكَفَى
بِاللَّهِ وَكِيلا
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam
agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang
diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan
tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan
janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari
ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa,
Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah
kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
Berlandaskan pada ayat di atas, seharusnya para pemuda
sudah sadar dan paham bahwa yang dilakukan para terorisme dibenci oleh Allah
SWT. Apa kita sebagai seorang pemuda mau menjadi musuh Allah SWT? Tentu saja
tidak maukan?
Oleh karena itu, jauhilah yang namanya virus lingkaran
setan ini, jaga jiwa emas kita sebagai pemuda negeri. Jangan sampai kita
menjadi aktor dari permainan skenario setan ini, mari kita wujudkan pemuda
Indonesia yang lebih baik dan jauh dari kata terorisme, radikalisme, dan
kekerasan. Jika masa depan dari pemuda-pemuda kita telah hancur karena
terorisme, tentu saja secara otomatis masa depan negeri ini akan hancur pula.
Kita tidak bisa membayangkan seperti apa negeri ini jika pondasinya roboh dan
hancur.
Ada angin berembus ada pula kabar berembus di masyarakat. Banyak
orang-orang yang menghubungkan terorisme dengan pesantren.
Sebenarnya ada apa dibalik terorisme dan pesantren khususnya para
santri (pemuda pesantren)? Adakah hubungan timbal baliknya? Kenapa kebanyakan
orang-orang menganggap seperti itu?
Banyak orang yang berpikir terutama orang-orang non muslim bahwa
pesantren adalah gudangnya terorisme, sarang terorisme dan sumber terorisme.
Inilah yang akan kita ungkap karena dalam dunia pesantren islam mengecam adanya
kekerasan, apalagi segala bentuk terorisme. Dalam dunia pesantren para santri
juga di ajarkan tentang toleransi beragama, baik yang terkait dengan persoalan
agama maupun hubungan antar sesama manusia, dan mereka juga mengetahui arti
sebenarnya dari jihad fisabilillah.Terutama masalah ilmu-ilmu agama yang sudah
jelas landasannya.Tapi mengapa masih ada saja santri yang menjadi aktor
terorisme?
Jika ada dugaan satu atau
dua pesantren yang terlibat lingkaran setan terorisme terutama para santrinya
yang menjadi aktornya, jangan disamaratakan bahwa semua pesantren itu sarangnya
terorisme, jangan digeneralisasikan. Di situ akan timbul asumsi negatif
terhadap semua pesantren yang ada di negeri ini dan jangan sampai kita
mengambil suatu tindakan yang dapat merugikan semua pihak.
Walaupun ada dugaan yang mengatakan bahwa aktor terorisme dari golongan santri
pesantren, maka pelakunya bersifat melokalisir permasalahan dan memerlukan
pembinaan. Dari situ kita dapat meluruskan kembali akidah para santri. Perbandingannya
dari 1000 santri hanya ada 1 santri yang
melakukan tindakan menyeleweng. Mengapa bisa demikian?
Karena fakta membuktikan bahwa para santrilah yang menjadi pondasi
yang paling kuat bagi negeri ini di masa depan, karakter yang kuat telah di
ajarkan di pesantren dan mereka juga di berikan bekal-bekal tata cara hidup
sesuai dengan islam. Oleh karena itu, masih banyak sekali para santri yang
mengetahui tentang kejinya tindakan terorisme. Masih banyak para santri yang
mempunyai jiwa anti terorisme.
Dan sudah jelas di atas diterangkan bahwa islam benar-benar
melarang tindakan kekerasan umat dan juga mengajarkan tentang toleransi agama.
Semua hal tersebut telah tertanam pada jiwa seorang santri. Jadi sudah jelas
bahwa para santri masih banyak yang mengetahui kejinya dan nistanya sebuah
terorisme.
Pada dasarnya pesantren mempunyai hubungan dengan terorisme, tapi
tidak semua pondok pesantren memiliki andil terhadap hal tersebut. Untuk itu
sebagai generasi islam yang utuh kita wajib untuk meluruskan sebagian umat
islam yang menyeleweng dan meluruskan asumsi masyarakat serta para pemuda
tentang bahayanya terorisme.
Bagaimana cara untuk membebaskan islam dan santri pesantren dari
lubang terorisme ini?
Sebagai generasi islam yang utuh, ini merupakan kewajiban kita
semua, dengan cara memberikan pengertian secara utuh tentang terorisme kepada
pemuda secara umum dan kepada pemuda islam khusunya, bahwa sudah jelas Allah
SWT membenci sebuah kekerasan yang merebut hak orang lain tanpa alasan yang
pasti.
Dengan perkembangan teknologi yang maju sekarang ini dapat kita
jadikan media berdakwa guna meluruskan pemahaman umat tentang terorisme, dari
teknologi tersebut kita bisa langsung berdakwa ke banyak umat tanpa harus
bersusah payah. Dan yang paling penting ialah kita harus menanamkan jiwa anti
terorisme dalam hati dan pikiran kita, karena itu akan berpengaruh pada
tindakan kita sebagai seorang pemuda muslim yang utuh.
Dengan memberikan pendidikan secara formal di lembaga-lembaga
pendidikan, seperti sekolahn dan pesantren sehingga para generasi penerus dapat
mengetahui apa itu terorisme. Dari tingkatan yang paling bawah, menengah hingga
semua lapisan masyarakat dapat mengetahuinya sacara benar dan jelas.
Oleh karena itu,
kita harus bisa mewujudkannya dengan berbagai upaya karena ini merupakan
tanggung jawab kita bersama untuk menjaga dan melindungi para pemuda dari
lingkaran setan terorisme. Sehingga di masa mendatang sudah tidak ada lagi aktor-aktor
terorisme, tidak ada lagi kekhawatiran masyarakat terhadap terorisme dan tidak
ada lagi miskomunikasi atau kesalahpahaman tentang terorisme. Akan tetapi
bagaimana upaya kita untuk menanggulanginya sebagai seorang pelajar?
Sebagai seorang pelajar yang dapat kita lakukan ialah memberikan
pemahan kepada teman-teman kita tentang arti dan pengertian terorisme secara
utuh dan jelas, dengan melakukan diskusi secara bersama merupakan sesuatu yang
dapat kita lakukan. Selain itu, sebagai seorang pelajar kita harus bisa
menanamkan dalam jiwanya bahwa terorisme dapat merusak masa depan kita, merusak
impian kita dan usaha kita selama ini untuk itu akan sia-sia bagaikan kertas
terbakar oleh api. Wow??
Sebegai generasi penerus dan pondasi dari negeri ini, mari kita
wujudkan langkah-langkah tersebut agar bisa terealisasikan dan tidak hanya
menjadi lelucon saja! Sehingga di masa depan Indonesia bisa melangkah di atas
jalan pelangi kesuksesannya, dapat mengayomi dan mensejahterahkan bangsanya
khusunya para pemuda dari jerat terorisme.
Semoga Indonesia dapat
terbebas dari jerat terorisme dengan upaya-upaya yang kita lakukan sebagai
pemuda, generasi penerus dan pondasi negeri ini. Semangat! Amin Ya Robbal
Alamin J.
HASBI DIQI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar